Selasa, 22 April 2014

Dampak Dan Penanggulangan Pencemaran Air

Dampak Pencemaran Terhadap Kehidupan di Air
limbah kegiatan industri dikatakan telah mengancam seluruh.negeri. Hal ini disebabkan karena melalui mekanisme alam seperti tiupan angin, aliran air sungai, daya rambat di tanah melalui difusi limbah tersebut dapat menyebar ke mana-mana (Syah, 1995). 
 
Buangan di perairan menyebabkan masalah kehidupan biota dalam bentuk keracunan bahkan kematian. Gangguan terhadap biota perairan telah menimbulkan dampak penurunan kualitas dan kuantitas biota perairan (ikan dan udang). Kelebihan pupuk yang dialirkan ke rawa atau ke danau dapat menimbulkan suburnya enceng gondok. Selain itu, erosi lumpur yang terbawa ke laut kemudian diendapkan mengakibatkan tertutupnya permukaan karang yang pada akhirnya menyebabkan kematian karang.
Akibat pencemaran itu  kehidupan dalam air dapat terganggu dengan  mematikan binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam air karena oksigen yang terlarut dalam air  akan habis dipakai untuk dekomposisi aerobik dari zat-zat organik yang banyak terkandung dalam air buangan.
Pencemaran yang tidak disebabkan oleh sifat racun dari bahan-bahan pencemar adalah :
  1. Kandungan lumpur yang meningkat di dalam air mengurangi jumlah cahaya yang masuk yang diperlukan untuk berfotosintesis. Unsur hara yang masuk berlebihan ke ekosistem perairan dapat menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat dari algae atau tanaman air, sehingga menyebabkan berkurangnya bentuk kehidupan lainnya seperti ikan dan kerang-kerangan.
  2. Buangan air panas meskipun tidak langsung membunuh biota air, dapat merubah kondisi dari lingkungan hidupnya. Akibatnya, satu jenis akan tumbuh dan berkembang lebih cepat sedang yang lain justru dapat terhambat. Kelakuan ikan yang selalu berpindah (migration) dapat berubah disebabkan adanya perubahan suhu yang relatif cepat pada jarak yang pendek.
  3. Lumpur erosi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang baik  dapat diendapkan di pantai-pantai dan mematikan kehidupan karang atau merusak tempat berpijak biota perairan.
  4. Senyawa organik di dalam proses penguraiannya dapat mengambil zat asam dari air terlalu banyak, sehingga membahayakan kehidupan di tempat itu.
  5. Air sungai yang mengalir berlebihan ke perairan pantai dapat membentuk lapisan yang menghalangi pertukaran massa air dengan lapisan air yang lebih subur dari bawah.

Pencemaran limbah ke lingkungan perlu diperhatikan dan diantisipasi dengan baik, lebih-lebih terhadap air sungai, karena air sungai dipakai penduduk untuk berbagai keperluan. Pencemaran sungai oleh air buangan ditinjau dari sudut mikrobiologi antara lain : pencemaran bakteri patogen dan non patogen serta bahan organik. Banyaknya bahan organik akan merangsang pertumbuhan mikroorganisme menjadi pesat. 
Hal ini mengakibatkan pemakaian oksigen akan cepat dan meningkat, akibatnya kadar oksigen terlarut dalam air akan menipis dan menjadi sedikit sekali, yang akhirya mengakibatkan mikroorganisme dan organisme air lainnya yang memerlukan oksigen mati. Ekologi air akan berubah drastis. Keadaan menjadi anaerobik, sehingga air sungai busuk, dan tidak sehat bagi pertumbuhan mikroorganisme flora dan fauna air itu. Lingkungan hidup yang demikian ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita (Ardhana, 1994).
 
Penanggulangan Pencemaran Air

Penanggulangan dan usaha pemecahan masing-masing masalah tentu harus berbeda. Sebagai contoh misalnya:
  1. Usaha reboisasi atau penghijauan serta pengelolaan daerah air sungai (DAS) untuk mengurangi intensitas dan volume erosi.
  2. Pembatasan penangkapan dengan berbagai cara (musim penangkapan, mata jaring, jenis alat-alat penangkapan tertentu dan lain-lain).
  3. Pengaturan dan pembatasan bahan-bahan pembuangan industri dengan segala sanksinya bagi masalah pencemaran laut dan wilayah pesisir pantai.
  4. Memonitor segala perubahan komposisi biotik dan abiotik dan ekosistem laut yang menunjukkan telah terjadinya pencemaran, kerusakan, dan gangguan.
Selain cara penanggulangan yang telah disebutkan di atas, kita juga dapat melakukan penanggulangan lain seperti di bawah ini:
  1. Menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
  2. Tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dapat dikarenakan tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak dan mencukupi terutama di kota-kota besar. Sering kita melihat penumpukan sampah di daerah-daerah yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah.
  3. Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan memadai. Hal ini mutlak dilakukan agar sistem pembuangan sampah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sampah menjadi kontribusi tertinggi dalam pencemaran air. Jika masalah sampah dapat segera teratasi maka pencemaran air pun juga akan teratasi dengan cepat.
  4. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
  5. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem. Hal ini telah diregulasi oleh pemerintah. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi pencemaran ini. namun komitmen seluruh perusahaan penyumbang limbah ini juga sangat dibutuhkan agar semua pihak dapat turut menjaga kelestarian lingkungan yang ada.
  6. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Sedangkan untuk menyikapi pencemaran air, dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut:
1. Program pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan
2. Mengurangi beban pencemaran badan air oleh indutri dan domestik.
3. Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup
  1. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
  2. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
  3. Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
  4. Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Untuk menekan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air ini kita dapat melakukan usaha pencegahan pencemaran air. usaha pencegahan pencemaran air ini bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:
  1. Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah.
  2. Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yang tumpah di perairan.
  3. Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam perairan. Hal ini untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.
  4. Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi dan barulah dibuang di perairan.
  5. Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke dalam perairan umum.
  6. Semua ketentuan di atas bila tidak dapat dipenuhi dapat dikenakan sanksi.
Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk menangani pencemaran air bersih ini. namun semua itu tidak ada artinya bila kita sendiri sebagai masyarakat tidak mendukung teciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman. Semua itu tergantung pada kesadaran kita masing-masing untuk menjaga lingkungan. Kita dapat menanamkan sikap cinta lingkungan sejak dini di lingkungan keluarga. misalnya saja melakukan kerja bakti membersihkan rumah sebulan sekali, mencontohkan langsung kepada anak bahwa kita harus membuang sampah di tempatnya, jangan menggunakan air lebih dari kebutuhan, mengajarkan kepada anak untuk menanam tanaman di sekitar rumah.

Selain itu kita juga dapat membuat daerah resapan air di sekitar rumah dengan cara membuat lubang-lubang kecil di sekitar rumah yang kemudian di isi dengan sampah organik seperti daun-daun kering sehingga nantinya akan menjadi kompos dan dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Selain itu juga dapat meningkatkan aktivitas organisme yang ada di dalam tanah seperti cacing untuk membuat ruang resapan air. Dengan begitu air yang tertampung akan semakin banyak dan diharapkan kualitas air akan bertambah. Tindakan yang nyata akan lebih berguna daripada hanya ceramah tanpa diimbangi dengan perbuatan.
 

1 komentar :